Saturday, October 5, 2013

Piutang Usaha dan Piutang Wesel

BAB III
PIUTANG USAHA DAN WESEL TAGIH


A.     Pengertian Piutang
Merupakan tagihan / klaim terhadap pelanggan yang timbul dari penjualan barang-barang atau jasa secara kredit tanpa disertai janji tertulis secara formal.
B.     Jenis – Jenis Piutang
Piutang pada umumnya dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :
1.       Piutang Dagang / Usaha(Account Receivable)
Piutang dagang dapat terjadi karena adanya transaksi penjualan secara kredit kepada pihak lain/perusahaan lain.
Biasanya dapat ditagih dalam waktu 30 s/d 60 hari yang merupakan piutang terbuka.
2.       Wesel Tagih (Notes receivable)
Janji tertulis  bersayarat dari satu pihak ke pihak lain untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa yang akan datang.
Wesel tagih dibuat oleh pihak debitur (yang berutang) kepada kreditor (yang memberi hutang) untuk membayar sejumlah uang tertentu yang sudah tertera dalam surat perjanjian. Jangka waktu minimal 60 hari.
3.       Piutang Lain-lain
Piutang yang tidak termasuk ke dalam Piutang usaha maupun wesel tagih. Misalnya : Pinjaman kepada pejabat perusahaan, pinjaman kepada karyawan maupun pinjaman kepada pihak lain yang tidak berkaitan dengan usaha.

C.      Perbedaan Jenis Piutang

Piutang Usaha/Dagang
Piutang Wesel
Piutang Lain-lain
Jangka waktu kurang dari 1 tahun, 2/10,n/30
Jangka waktu bermacam-macam, pd umumnya 60 hari
Jangka waktu lebih dari 1 tahun,
Dimasukkan dalam aktiva lancar
Bagian yang jatuh temponya dalam waktu 1 tahun dimasukkan ke dalam aktiva lancar, sedangkan lebih dari 1 tahun di masukkan ke dalam piutang jangka panjang
termasuk piutang jangka panjang
Berkaitan dengan operasi utama perusahaan sehingga harus dapat ditagih
Mensyaratkan adanya jaminan pelunasan, sehingga jika saat jatuh tempo tidak dapat melunasi maka jaminan tersebut dapat dijual
Tidak berkaitan dengan kegiatan operasi sehari-hari. Biasanya dilaporkan ke dalam kelompok aktiva tidak lancar.


1.     Piutang  Dagang
Hal- hal yang berkaitan dengan piutang dagang adalah :
a)     Pengakuan Piutang Dagang
Piutang Dagang diakui / dicatat pada saat :
@  Adanya Penjualan kredit
A/R (Piutang dagang)             xxx
                                Penjualan                                           xxx

@  Terjadi retur
Retur penjualan                       xxx
                                Piutang Dagang                                xxx

@  Adanya pelunasan
Pelunasan Piutang belum jatuh tempo dengan diskon:
Kas Perusahaan                       xxx
Diskon Penjualan                     xxx
                                A/R                                                        xxx

Pelunasan Piutang sudah jatuh tempo :
Kas Perusahaan                         xxx
                                A/R                                                        xxx

b)     Penilaian Piutang Dagang
Piutang dagang harus dicatat dan dilaporkan dalam Laporan Neraca sebesar nilai Kas bersih(netto) yang bisa direalisasikan. Yaitu dari “Jumlah Piutang setelah dikurangi Cadangan Kerugian Piutang Tak tertagih (CKP) “.
Penyajian dalam neraca :
Aktiva lancar
             Piutang Dagang                           Rp. 5.000.000
             CKP                                               Rp.    500.000 –
Nilai realisasi bersih                      Rp. 4.500.000

Kerugian Piutang
Pada dasarnya Piutang dagang yang dimiliki oleh perusahaan belum tentu seluruhnya dapat ditagih, karena mungkin ada lasan-alasan tertentu sehingga debitor tidak dapat membayar hutangnya kepada perusahaan.
Piutang dagang yang tidak dapat tertagih biasanya dinamakan “ Kerugian Piutang”
  • Terdapat dua metode yang digunakan untuk mencatat adanya kerugian piutang yaitu :
a.       Metode Cadangan / Penyisihan(Allowance method)
Digunakan apabila kerugian piutang cukup besar jumlahnya. 3 hal yang berkaitan dengan metode cadangan yaitu :
@  Piutang yang tidak tertagih ditaksir jumlahnya terlebih dahulu, dan diakui sebagai biaya pada periode penjualan.
@  Taksiran kerugian piutang dicatat dengan mendebet kerugian piutang dan mengkredit cadangan kerugian piutang melalui jurnal penyesuaian.
@  Piutang yang benar-benar tidak dapat tertagih. Dicatat dengan debet cadangan krugian piutang dan kredit piutang dagang pada saat piutang tsb dihapus dari pembukuan.

b.       Metode Penghapusan Langsung (direct write off method).
Perusahaan tidak perlu melakukan taksiran atas kerugian piutang sehingga rekening cadangan kerugian piutang tidak digunakan.
Jika piutang memang tidak dapat ditagih lagi, maka perusahaan dapat langsung mendebit kerugian piutang dan mengkredit piutang dagang.
  • Jurnal pencatatan Kerugian Piutang dan CKP
Metode Cadangan
Metode Penghapusan Piutang
·      Pencatatan Taksiran Kerugian Piut :
Kerugian Piutang       xxx
         CKP                                  xxx
·      Tidak dilakukan taksiran atas kerugian piutang.
                   No Entri

·      Pencatatan penghapusan langsung :
CKP                                  xxx
          Piutang Dagang         xxx
·      Pencatatan penghapusan langsung :
Kerugian Piutang         xxx
         Piutang Dagang       xxx

·      Penerimaan Kembali piutang yang sudah dihapus :
Piutang Dagang          xxx
          CKP                                 xxx
(utk mencatat kembali piutang)


Kas                      xxx
          Piut. Dag           xxx
(utk mencatat penerimaan kas)
·      Penerimaan Kembali piutang yang sudah dihapus :
Piutang Dagang          xxx
          Kerugian Piutang   xxx
(utk mencatat kembali piutang)


Kas                    xxx
          Piut. Dag           xxx
(utk mencatat penerimaan kas)
 
  • Metode Penaksiran Piutang Tak tertagih / Kerugian Piutang 
             Terdapat tiga metode untuk menaksir piutang yang tidak tertagih yaitu:
1.       Persentase Dari Penjualan (perhitungan laba/rugi)
Perusahaan menetapkan prosentase dari jumlah penjualan kredit untuk menaksir kerugian perusahaan akibat adanya piutang yang tidak tertagih.

Jurnal Penyesuaian :
               Beban Kerugian Piutang              xxx
                               CKP                                                       xxx

2.       Persentase Saldo Piutang (perhitungan neraca)
Dalam metode ini saldo piutang pada akhir periode dapat digunakan sebagai dasar untuk menaksir piutang usaha yang tidak dapat ditagih.
Jurnal Penyesuaian :
               Beban Kerugian Piutang              xxx
                               CKP                                                       xxx

3.       Analisa Umur Piutang
Dalam metode ini, perusahaan membuat daftar umur piutang pelanggan dengan membuat kelompok umur piutang berdasarkan masa lewat waktu dari jatuh tempo piutang dan juga menetapkan presentase taksiran kerugian piutang yang didasarkan pada kebijakan dan pengalaman masa lalu terhadap total masing-masing kelompok umur piutang.

Contoh analisa umur piutang adalah sebagai berikut : 31 desember 2011
Debitur
Umur piutang(hari)
Jumlah piutang
% Kerugian Piutang
Jumlah CKP
A
<60
460.000
4
18.400
B
61-90
18.000
15
2.700
C
91-120
14.000
20
2.800
D
>120
55.000
25
13.750


TOTAL

37.650

Jurnal :
Misal diketahui CKP 1 januari 2011 adalah Rp. 800(kredit)
              Kerugian Piutang            Rp. 36.850
        CKP                                                       Rp. 36.850


c)     Deposisi / Pengalihan Piutang Dagang
Merupakan pengalihan piutang usaha yang dimiliki kepada pihak lain (LBK, Bank dan Pengadaian Piutang) dengan tujuan untuk mempercepat penerimaan kas dari piutangnya.
  • Jenis Pengalihan Piutang :
®  Penjualan piutang
Jurnal :
         Kas                                xxx
         Kas ditahan                  xxx
                    Piutang yang dijual        xxx

®  Penggadaian / penjaminan piutang
Jurnal untuk mencatat pinjaman ke bank :
         Kas                                xxx
         Biaya adm                    xxx
                    Utang bank                     xxx     
  • Jurnal untuk mencatat piutang yang dijaminkan ke bank :
         Piutang usaha yang dijaminkan          xxx
                         Piutang usaha                                           xxx
  • Jurnal untuk penerimaan piutang yang dijaminkan :
             Kas                                                xxx
                     Piutang usaha yang dijaminkan             xxx
  • Jurnal mencatat pembayaran pinjaman :
          Utang bank         xxx
Biaya bunga       xxx
                Kas                         xxx

®  Penjualan dengan kartu kredit
Jurnal saat terjadi penjualan :
             Piutang dagang                xxx
                             Penjualan                           xxx

Jurnal saat penerimaan pembayaran dari penerbit kartu kredit :
             Kas                                    xxx
             Biaya jasa kartu kredit    xxx
                             Piutang dagang                  xxx


2.      Wesel Tagih
a.     Pengertian Wesel
Wesel adalah surat berharga yang berisi perintah dari si penarik(pembuat surat) kepada  wajib bayar (yang berutang) untuk membayar sejumlah uang tertentu.
Promes adalah surat perjanjian untuk membayar sejumlah uang tertentu.
Piutang Wesel adalah piutang yang disertai dengan kesanggupan formal atau tertulis dari debitur. ( dinamakan Aksep /surat sanggup)

Perbedaan Wesel dan Promes
a.       Wesel adalah surat perintah untuk membayar
a.       Promes adalah surat janji untuk membayar
b.       Penarik dan yang berkepentingan terdiri dari 2 pihak
b.       Penarik dan pihak yang berkepentingan berada di satu tangan
c.       Yang membuat pihak yang mempunyai piutang
c.       Yang mmbuat pihak yang berhutang
d.       Memerlukan akseptasi
d.       Tidak mmrlukan akseptasi

b.     Jenis Wesel
Wesel tagih dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
1.       Wesel Berbunga
Yaitu piutang wesel yang mempunyai :

Nilai jatuh tempo (NJT)  = Nilai Nominal + bunga wesel

                                       Dimana 

Bunga wesel                    = Nilai Nominal x Suku bunga x jangka waktu

2.       Wesel tidak berbunga
Yaitu piutang wesel yang mempunyai NJT sebesar NN wesel.
NJT               = Nilai Nominal

c.      Timbulnya Piutang wesel
Piutang wesel timbul karena adanya :
1.       Penjualan Kredit
@  Jurnal saat terjadinya wesel :
Piutang Wesel      xxx
                Penjualan                           xxx

@  Jurnal saat pelunasan wesel :
Kas                        xxx
Piutang Wesel              xxx
Pendapatan Bunga      xxx

2.       Pemberian Pinjaman
@  Jurnal saat terjadinya wesel :
Piutang Wesel      xxx
                Kas                                xxx

@  Jurnal saat pelunasan wesel :
Kas                     xxx
                        Piutang Wesel             xxx
                        Pendapatan Bunga     xxx

3.       Piutang Wesel yang berasal dari Piutang dagang
@  Jurnal saat terjadinya wesel :
Piutang Wesel  xxx
                        Piutang dagang           xxx

@  Jurnal saat pelunasan wesel :
Kas                    xxx
Piutang Wesel               xxx
Pendapatan Bunga       xxx

@  Jurnal Gagal Bayar :
Piutang dag       xxx
                      Piutang wesel                  xxx
                      Pendapatan bunga          xxx

4.       Akuntansi Untuk Mencatat Piutang Wesel
Dapat dibagi menjadi 3, yaitu :
a.       Pengakuan Piutang / Saat Timbulnya Piutang
b.       Penilaian Piutang Wesel/Pelunasan Piutang Wesel
c.       Pendiskontoan Wesel/Pengalihan Piutang Wesel
Pendiskontoan wesel merupakan penjualan wesel sebelum tanggal jatuh tempo, hal ini dilakukan dalam rangka untuk memenuhi keperluan kas segera.
@  Cara menghitung Nilai diskonto wesel

Nilai Diskonto  = NJT  x  Bunga diskonto  x  Umur diskonto

@  Jurnal saat Pendiskontoan wesel
Wesel tak berbunga :
    Kas                                     xxx
    Biaya Bunga                      xxx
                    Piutang Wesel                      xxx
             (Piutang wesel didiskontokan)

Wesel berbunga :
   Kas                                      xxx
   Biaya Bunga                       xxx
                    Piutang Wesel                      xxx
       (Piutang wesel didiskontokan)
                    Pendapatan Bunga              xxx

@  Jurnal saat Pelunasan/ jatuh tempo
Wesel yang didiskontokan   xxx
                    Piutang Wesel                      xxx

@  Jurnal gagal bayar :
Piutang Dagang                     xxx
                Kas                                         xxx

@  Jurnal dengan denda :
Piutang Dagang                   xxx
              Kas                                         xxx
(denda langsung ditambahkan)

No comments:

Post a Comment