Saturday, October 5, 2013

Aktiva Tetap

BAB VI
AKTIVA TETAP


A.     PENGERTIAN
Aktiva Tetap adalah Aktiva berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, dimana aktiva tersebut dapat digunakan dalam kegiatan perusahaan, tidak dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai nilai nominal yang cukup besar.

Syarat-syarat Aktiva Tetap :
1. Bersifat relatif permanen : artinya aktiva dapat digunakan  untuk jangka panjang atau penggunakannya lebih dari satu tahun.
2. Digunakan dalam operasi perusahaan. : artinya aktiva tetap haruslah terdiri dari aktiva-aktiva yang digunakan dalam operasi perusahaan. Sebagai contoh  : suatu bangunan  dikatakan aktiva tetap, jika bangunan tersebut digunakan dalam operasi perusahaan  misal untuk pabrik atau kantor.
3. Tidak dimaksudkan untuk dijual kembali. Aktiva tetap  dimliki perusahaan dengan maksud tidak diperjual belikan .

    B. PENGGOLONGAN AKTIVA TETAP 

Suatu aktiva tetap dapat dikelompokkan atau digolongkan sebagai berikut :

Aktiva tetap berdasarkan asal-usul dibedakan menjadi :
  1. Aktiva buatan manusia : Gedung, mesin, peralatan baik di kantor atau di pabrik
  1. Aktiva yang tidak dibuat manusia :Tanah dan sumber-sumber alam.
Aktiva tetap berdasarkan masa manfaatnya dibedakan menjadi :
  1. Aktiva tetap yang umurnya terbatas : gedung, mesin dan sumber alam yang tidak digunakan untuk selamanya.
  2. Aktiva tetap yang umurnya tak terbatas : tanah
Masalah-masalah akuntansi aktiva tetap digolongkan menjadi 4 hal meliputi :
a)      Penentuan harga / Biaya perolehan
b)     Depresiasi (penyusutan) aktiva tetap
c)      Rugi atau laba saat dijual
d)     Rugi atau laba saat ditukar

C.      BIAYA/HARGA PEROLEHAN
Harga perolehan adalah harga saat beli ditambah dengan pengeluaran-pengeluaran yang lain untuk memperoleh aktiva tersebut.
Yang termasuk ke dalam Biaya Perolehan adalah :
-          Biaya Pengiriman
-          Biaya asuransi
-          Biaya Pemasangan
-          Biaya Balik Nama, Biaya Pajak, dll

Contoh :
Perusahaan membeli sebidang tanah dengan harga Rp. 20.000.000 dan untuk itu harus membayar biaya notaries sebesar Rp. 500.000, biaya balik nama Rp 300.000 dan komisi kepada makelar Rp. 200.000, maka berapa Harga Perolhan dari Pembelian Tanah tsb ?

Harga Tanah                           Rp. 20.000.000
Biaya Notaris                          Rp.      500.000
Biaya Balik Nama                   Rp.      300.000
Baiya Makelar                         Rp.      200.000 +
                        HP                    Rp. 21.000.000

Jurnal :
Tanah                           Rp. 21.000.000
        Kas/Bank                                            Rp. 21.000.000



D.     DEPRESIASI / PENYUSUTAN
Aktiva tetap kecuali tanah  tidak dapat digunakan untuk selamanya. Setiap aktiva tetap suatu saat tidak dapat diguankan lagi dan harus diganti dengan yang lain. Nilai aktiva tetap juga akan semakin menurun dari waktu ke waktu. Proses penurunan nilai terjadi karena dua sebab yaitu :
  1. Penurunan fisik  : Penurunan fisik terjadi akibat pemakian aktiva atau pengaruh alam.
  1. Ketinggalan zaman : Aktiva yang telah lama dan ketinggalan zaman akan menurun nilainya.
  • Faktor – faktor yang mempengaruhi Depresiasi :
a.       Harga Perolehan
b.       Masa Manfaat
Umur produktif suatu aktiva tetap adalah periode masa aktif atau masa penggunaan secara ekonomis untuk memperoduksi atau menjual aktiva lain atau jasa. Untuk penentuan umur produktif juga harus diperhatikan factor keausan pemakaian, penurunan fisik dan faktor ketinggalan zaman.
c.       Nilai residu
        Nilai residu atau nilai sisa adalah taksiran harga jual aktiva tetap setelah berakhirnya umur produktif aktiva. Nilai residu harus dikurangkan dengan harga perolehan sehingga tidak turut diperhitungkan sebagai depresiasi.
  • Metode Pencatatan  Depresiasi :
Dibagi menjadi dua yaitu metoda langsung dan tidak langsung :
1.      Metoda langsung
Jurnal :
Depresiasi kendaraan  …………….. Rp. xxx
                Kendaraan ………………………. Rp. xxx

Apabila perusahaan menggunakan metoda ini, maka tiap-tiap akhir tahun rekening kendaraan dikredit sejumlah depresiasi tahunan. Dengan demikian nilai kendaraan pada laporan neraca akan semakin berkurang dan sampai akhirnya akan menunjukkan nilai residunya.

2.      Metoda Tak langsung
Jurnal:
Depresiasi kendaraan  …………….. Rp. xxx
Akumulasi Depresiasi kendaraan …………Rp. xxx

Rekening Depresiasi Kendaraan menunjukkan jumlah depresiasi yang dibebankan pada tahun tertentu dan rekening ini ditutup ke rekening rugi Laba
  • Metode Perhitungan Depresiasi :
a)      Metode Garis Lurus
b)     Metode Saldo Menurun
c)      Metode Angka Tahun
d)     Metode Satuan Hasil Produksi

1.      Metode Garis Lurus (Straight Line)
Dalam metode garis lurus, Beban Penyusutan dialokasikan berdasarkan berlalunya waktu dalam jumlah yang sama sepanjang masa manfaat aktva tetap.
Perhitungan besarnya depresiasi tahunan dilakukan dengan rumus sbb :



Beban Penyusutan      =   Tarif Penyusutan x Dasar Penyusutan

                                                        Atau dengan Rumus

     Depesiasi per tahun   =   Harga perolehan  - Nilai residu
                                                                 Umur ekonomis

Contoh :
Tanggal 2 Januari’13 : Dibeli sebuah Kendaraan dengan harga Rp. 12.500.000 (sudah termasuk biaya balik nama). Nilai Sisa diperkirakan sebesar Rp. 1.550.000, Sedangkan umur kendaraan diperkirakan 5 tahun. Berapa Biaya Penyusutan Kendaraan tersebut ?
Jawab :
Tariif            = 100%  = 20%
                              5
Beban Penyusutan                 = 20%  x  (12.500.000  -  Rp. 1.550.000)
                                                        = Rp. 2. 190.000

Depresiasi                  = Rp. 12.500.000  -  Rp. 1.550.000
                                                                        5 th
                                        = Rp. 2.190.000

Jurnal Beban penyusutan tahun pertama :
                Beban Penyusutan Kendaraan                  Rp. 2. 190.000
                                Akm. Penyusutan Kendaraan                    Rp. 2.190.000


Table Depresiasi Metode Garis Lurus
Tahun
Harga Perolehan
Beban Penyusutan
Akm Pemyusutan
Nilai Buku Akhir Tahun
1
Rp. 12.500.000
Rp. 2.190.000
Rp. 2.190.000
Rp. 10.310.000
2
Rp. 12.500.000
Rp. 2.190.000
Rp. 4.380.000
Rp. 8.120.000
3
Rp. 12.500.000
Rp. 2.190.000
Rp. 6.570.000
Rp. 5.930.000
4
Rp. 12.500.000
Rp. 2.190.000
Rp. 8.760.000
Rp. 3.740.000
5
Rp. 12.500.000
Rp. 2.190.000
Rp. 10.950.000
Rp. 1.550.000


2.      Metode Saldo Menurun (Declining Balance)
Dalam metode saldo menurun, Beban penyusutan aktiva akan semakin menurun dari tahun ke tahun. Yaitu dengan anggapan bahwa semakin tua, kapasitas AT dalam memberikan jasanya juga akan semakin menurun.




Beban Penyusutan     =   Tarif Penyusutan x Dasar Penyusutan
Dasar Penyusutan      =   Diperoleh dari Nilai Buku Awal Periode
Tarif Tetap                   =    2  x Tarif Prosentase

Contoh :
Tanggal 2 Januari’13 : Dibeli sebuah Kendaraan dengan harga Rp. 12.500.000 (sudah termasuk biaya balik nama). Nilai Sisa diperkirakan sebesar Rp. 1.550.000, Sedangkan umur kendaraan diperkirakan 5 tahun. Berapa Biaya Penyusutan Kendaraan tersebut ?

Jawab :
Tarif              = 100%  = 20%
                              5
Tarif  Tetap                                = 2  x  20%        = 40%

Beban Penyusutan  tahun I =  40%  x  (12.500.000  -  0 )
                                                        =  Rp. 5.000.000

NB : Nilai Buku pada awal tahun sama dengan HP yaitu Rp. 12.500.000 dan 
  Akm. Penyusutan saat ini dihitung sama dengan nol.

Jurnal Beban penyusutan tahun pertama :
                Beban Penyusutan Kendaraan                  Rp. 5.000.000
                                Akm. Penyusutan Kendaraan                    Rp. 5.000.000

Beban Penyusutan  tahun II         = 40%  x  (12.500.000  -  Rp. 5.000.000 )
                                                                  = Rp. 3.000.000

Jurnal :
        Beban Penyusutan Kendaraan                  Rp. 3.000.000
                        Akm. Penyusutan Kendaraan                    Rp. 3.000.000


Table Depresiasi Metode Saldo Menurun
Tahun
Harga Perolehan
Beban Penyusutan
Akm Pemyusutan
Nilai Buku Akhir Tahun
1
Rp. 12.500.000
Rp. 5.000.000
Rp. 5.000.000
Rp. 7.500.000
2
Rp. 12.500.000
Rp. 3.000.000
Rp. 8.000.000
Rp. 4.500.000
3
Rp. 12.500.000
Rp. 1.800.000
Rp. 9.800.000
Rp. 2.700.000
4
Rp. 12.500.000
Rp. 1.080.000
Rp. 10.880.000
Rp. 1.620.000
5
Rp. 12.500.000
Rp. 700.000
Rp. 10.950.000
Rp. 1.550.000


3.      Metode Angka Tahun (Sum of the Years Digit)
Dalam metode jumlah angka tahun akan menghasilkan jadwal penyusutan yang sama dengan metode saldo menurun. Jumlah penyusutan akan semakin menurun dari tahun ke tahun.



 
Beban Penyusutan      =   Tarif Penyusutan x Dasar Penyusutan
Dasar Penyustan               =   Harga Perolehan – Nilai residu

Contoh :
Tanggal 2 Januari’13 : Dibeli sebuah Kendaraan dengan harga Rp. 12.500.000 (sudah termasuk biaya balik nama). Nilai Sisa diperkirakan sebesar Rp. 1.550.000, Sedangkan umur kendaraan diperkirakan 5 tahun. Berapa Biaya Penyusutan Kendaraan tersebut ?
Jawab :
Dasar Penyusutan                  = Rp. 12.500.000  -  Rp. 1.550.000
                                                        = Rp. 10.950.000
Jumlah Angka Tahun             = 5 + 4 + 3 + 2 + 1
                                                        = 15

Beban Penyusutan untuk tahun pertama :
Beban Penyusutan th 1       =  5 x  Rp. 10.950.000                   
                                                           15
                                                        = Rp. 3.650.000
Beban Penyusutan th 2        =  4 x  Rp. 10.950.000                   
                                                           15
                                                        = Rp. 2.920.000
Beban Penyusutan th 3        =  3 x  Rp. 10.950.000                   
                                                           15
                                                        = Rp. 2.190.000
Beban Penyusutan th 4        =  2 x  Rp. 10.950.000                   
                                                           15
                                                        = Rp. 1.460.000
Beban Penyusutan th 5        =  1 x  Rp. 10.950.000                   
                                                           15
                                                        = Rp. 730.000

Table Depresiasi Metode Angka Tahun
Tahun
Harga Perolehan
Beban Penyusutan
Akm Pemyusutan
Nilai Buku Akhir Tahun
1
Rp. 12.500.000
Rp. 3.650.000
Rp. 3.650.000
Rp. 8.850.000
2
Rp. 12.500.000
Rp. 2.920.000
Rp. 6.570.000
Rp. 5.930.000
3
Rp. 12.500.000
Rp. 2.190.000
Rp. 8.760.000
Rp. 3.740.000
4
Rp. 12.500.000
Rp. 1.460.000
Rp. 10.220.000
Rp. 2.280.000
5
Rp. 12.500.000
Rp. 730.000
Rp. 10.950.000
Rp. 1.550.000


4.      Metode Satuan Hasil Produksi (Unit Of Production)
Dalam metode unit produksi taksiran manfaat dinyatakan dalam kapasitas produksi yang dapat dihasilkan. Sedangkan untuk Kapasitas Produksi itu sendiri dapat dinyatakan dalam bentuk :
-          Unit Produksi
-          Jam Pemakaian
-          Kilometer  Pemakaian,Dll



 

Tariff Penyusutan          =     Produksi Aktual
                                                              Kapasitas Produksi
Beban Penyusutan         =   Tarif Penyusutan x Dasar Penyusutan
Dasar Penyustan            =   Harga Perolehan  -  Nilai residu

Contoh :
Tanggal 2 Januari’13 : Suatu Mesin dibeli dengan harga Rp. 55.000.000. Mesin tersebut diperkirakan mempunyai Nilai Sisa sebesar Rp. 5.000.000. Selama masih digunakan, mesin tersebut diperkirakan dapat menghasilkan 1.000.000 unit barang. Dalam tahun 2013 diproduksi 245.000 unit. Beban penyusutan dapat dihitung sbb :
Jawab :
Tarif Penyusutan    =   245.000  x  100%       = 24,5%
                                           1.000.000
Dasar Penyusutan  = Rp. 55.000.000  - Rp. 5.000.000
                                 = Rp. 50.000.000

Beban Penyusutan = 24,5%  x  Rp. 50.000.000
                                 = Rp. 12.250.000

Metoda ini dapat diterapkan pada berbagai jenis aktiva tetap yang mempunyai satuan hasil yang berbeda, misal satuan jarak, satuan waktu dan sebagainya.

E.      PENJUALAN AKTIVA TETAP
Apabila suatu aktiva tetap dijual, maka rekening aktiva tetap yang dijual harus dikredit dan akumulasi depresiasi aktiva tetap yang bersangkutan harus didebit. Untuk akumulasi depresiasi harus diperhitungkan sampai dengan tanggal penjualan aktiva tersebut.
Perhitungan :



 
Harga jual aktiva tetap ………………………………     Rp xxx
Harga peroleha aktiva tetap ……  Rp xxx
Akumulasi Depresiasi ……………    Rp xxx ( - )

Nilai buku aktiva tetap yang dijual  …………………Rp xxx( - )

Rugi atau laba penjualan aktiva tetap …………Rp xxx
                                                                                                     
Jurnal Jika Rugi:
Kas ………………………..   Rp xxx
Akumulasi Dep………… Rp xxx
Rugi   ………………………..Rp xxx
       Aktiva tetap   …………………… Rp  xxx

Jurnal Jika Laba :
Kas ………………………..    Rp.xxx
Akumulasi Dep…………  Rp. xxx
       Aktiva tetap  ……………………  Rp. xxx
        Laba                …………………  Rp. xxx

Contoh :
PT. JAYA memiliki sebuah kendaraan yang dibeli Tanggal 1 Januari’08 yang lalu dengan harga Rp. 12.500.000 (sudah termasuk biaya balik nama). Nilai Sisa diperkirakan sebesar Rp. 1.550.000, Sedangkan umur kendaraan diperkirakan 5 tahun. Metode yang digunakan garis lurus. Pada tanggal 1 januari 2012 kendaraan tersebut dijual dengan harga Rp. 6.500.000,-. Hitunglah Laba/Rugi Penjualan AT Kendaraan tersebut ?
Jawab :
Perhitungan laba penjualan :

Hasil penjualan Kendaraan   ……………………..  Rp 6.500.000,-
Harga perolehan …………    Rp 12.500.000,-
Ak. Depresiasi   ………… 
Sampai 1 Januari 2007  ….. Rp   8.760.000,-
Nilai buku per 1 januari 2007  ……………….     Rp 3.740.000,-
Laba penjualan  ………………………………          Rp 2.760.000,-

Jurnal tanggal 1 Januari 2012 :
 Kas   ……..                            Rp    6.500.000,-
 Ak. Peny. Kendaraan ……  Rp   8.760.000,-
                 Kendaraan …………….                  Rp 12.500.000,-
                  Laba ……………….                         Rp   2.760.000,-


F.      PENUKARAN AKTIVA TETAP
Aktiva tetap kadang suatu saat ditukar dengan aktiva tetap lain  dengan ditambah pembayaran sejumlah tetentu yang disetujui kedua belah pihak.

Contoh :
PT. JAYA memiliki sebuah kendaraan yang dibeli Tanggal 1 Januari’08 yang lalu dengan harga Rp. 12.500.000 (sudah termasuk biaya balik nama). Nilai Sisa diperkirakan sebesar Rp. 1.550.000, Sedangkan umur kendaraan diperkirakan 5 tahun. Metode yang digunakan garis lurus. Pada tanggal 1 Oktober 2010 kendaraan tersebut ditukar dengan kendaraan yang baru seharga Rp. 13.000.000. Dalam pertukaran ini PT Jaya harus membayar Rp. 2.000.000.
Hitunglah Laba/ Rugi Pertukaran Aktiva Tetap Kendaraan tersebut ?
 
Depresiasi sampai tanggal 1 Oktober 2010 :
80.000 + 80.000 + 60.000 = 220.000,-

Perhitungan :
Harga perolehan mesin baru  ………………..    Rp  13.000.000,-
Harga perolehan mesin lama   Rp  12.500.000,-
Depresiasi …………………             Rp       220.000,-
Nilai buku 1 Oktober 2005   ………….              Rp       230.000,-

Jumlah yang seharusnya dibayar  ………….    Rp       370.000,-
Jumlah yang disepakati untuk dibayar …….  Rp       300.000,-
Laba penukaran mesin ……………………..         Rp         70.000,-

Jurnal jika laba :
Mesin (baru) …………….    Rp 13.000.000,-
Ak. Depresiasi mesin …… RP 220.000,-
                   Mesin (lama)  …………………….   Rp 12.500.000,-
                   Kas ………………………………..        Rp   2.000.000,-
                   Laba ………………………………       Rp        70.000,-

Jurnal Penyesuaian 1 Oktober 2010 :
Depresiasi mesin  ……………  Rp 60.000,-
           Ak. Penyusutan mesin ………………….  Rp       60.000,-